Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

52/90

Hujan, terik matahari, aspal lapangan yang keras, malam yang gelap dan dingin, angin pada waktu matahari mulai tenggelam, ruang kelas yang lembab. Mereka segelintir yang menyaksikan keberadaan kita. Pertemanan yang tidak mengenal apapun, dan tidak perduli apapun. Kekesalanku hanya karena kau mendukung tim merah dari Manchester itu. Tapi tidak apa, satu kesalahanmu yang itu agaknya masih sanggup aku terima. Semoga lekas sembuh dan kembali, melihatmu seperti itu menghancurkan seluruh haru yang tidak pernah tertuang. Maaf belum bisa ada disana untukmu, Kawanku. Jangan sampai, aku bilang jangan sampai kau sampai.

51/90

''If you really like a girl, it is impossible to see her marry to another guy and still bless them. But I am wrong. In fact, when you really like a girl, you’d be happy for her. When you see her finding her Mr. Right, you will want them to be together and to live happily ever after.'' Ko Ching Teng, from the memorable one You Are The Apple of My Eye.

50/90

Sedari dulu aku tidak akan memohon untuk diringankan segala yang ada di pundak, melainkan meminta untuk diberikan semua yang dibutuhkan untuk terus menopangnya.

47/90

Itu merupakan pilihanmu untuk tidak melihat pilihan lain. Jangan bertindak seolah-olah bumi membencimu jika pada kenyataannya kamu yang membenci dirimu sendiri.

46/90

Tuhan menciptakan konsep berupa waktu agar setiap dari kita tidak perlu terburu-buru. Jangan terlalu lekas, kau bisa terjatuh. Juga jangan terlalu lama, karena kau akan tertinggal. Setelahnya, terdapat dua hadiah yang menunggumu. Entah itu pencapaian, atau penyesalan.

44/90

Setiap detailnya telah aku persiapkan dengan seksama. Semuanya sempurna, terkecuali satu.   Maafku, tapi ruangan ini tidak akan selesai pada waktu yang sudah kau tentukan.

42/90

I know these will all be stories someday. And our pictures will become old photographs. We'll all become somebody's mom or dad. But right now these moments are not stories. This is happening. I am here and I am looking at her. And she is so beautiful. I can see it.  This one moment when you know you're not a sad story. You are alive, and you stand up and see the lights on the buildings and everything that makes you wonder. And you're listening to that song and that drive with the people you love the most in this world. And in this moment I swear, we are infinite. - The Perks of Being a Wallflower

38/90

I have more reason to become despicable, or cruel, or vicious human, or hater for everything. But in the end, I'd rather to become sweet, kind person and lover. Thank to me, and me again.

35/90

Unable to perceive the shape of you I find you all around me Your presence fills my eyes with your love It humbles my heart, For you are everywhere - The Shape of Water

33/90

Lilin kecil menyala di sebuah ruangan besar yang gelap Sempoyongan ia dihajar angin dari bermacam penjuru Separuh nyawanya telah ia habiskan disana Menyisakan lelehan putus asa yang menggenang.  Menunggu lenyap dilahap takdirnya sendiri Sendirian, Kesepian

32/90

Langit Februari terus terlihat muram, menampakkan kelabunya sepanjang hari. Meneteskan kesedihan seakan tau keresahan sebuah ranting yang mendambakan kuncup bunga pertama pada musim penghujan.

29/90

Ketidaktahuan menjadi sesuatu yang menarik. Beberapa orang yang tidak tahu memang sepenuhnya tidak tahu. Beberapa lainnya tidak tahu karena memilih untuk tidak tahu. Beberapa lagi tidak tahu karena mereka telah tahu, dan berpura-pura tidak tahu.

27/90

Terus berusaha jadi seseorang yang layak untuk siapapun kelak. Semoga semoga yang tak ada habisnya, hari ini dialamatkan kepadamu seorang. Stay shining bright on the darkest night, as you always be. Godbless!