Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Goblin, Ahjussi Tanpa Kejelasan

Postingan ini adalah bentuk perayaan karena gue telah menonton seluruh episode serial terbitan Korea Selatan dengan judul Goblin. Masuknya review atau ulasan sih emang, tapi sekaligus merayakan lah. Kenapa perlu dirayakan? Karena serial yang satu ini berbeda dari selera gue dalam hal menonton. Baru pertama ini gue nonton drama Korea Selatan. Dengan genre drama romansa dan diisi oleh pemeran yang luar biasa mulus wajahnya. Sungguh keputusan gue untuk menonton ini sangat patut diapresiasi. 16 episode dengan masing-masing berdurasi kurang lebih 80 menit, dan gue melahap habis itu semua. Keren kan?   Kalo diliat dari waktu rilis sampai tamatnya, emang bisa dibilang gue terlambat nonton serial yang teramat hype di kalangan remaja ini. Pas serial ini berlangsung hampir seluruh pelosok sosmed gue berisikan screenshot atau berita dari para pelaku drama ini.  Ngga apa terlambat setahun lah ya, toh gue bukan salah satu yang fanatik sama drama ini dan sejenisnya.   Pada bagian bawah

The Real Tanker

Postingan kali ini gue buat segmented yak, kalo yang ngga paham game Moba mending gausah baca aja oke. daripada ngabisin waktu kalian yang berharga. *wink ------ Gue seorang gamer. Atau harus dibilang pernah jadi seorang gamer. Sekitar beberapa tahun silam, saat gue masih sekolah. Gue ngga mau nyebut tahunnya yah. Pokoknya periode tersebut cukup lama lah. Merupakan sebuah masa dimana gue jadi pemuda yang rajin-rajinnya pergi ke warnet. Demi main game gue harus menyisihkan uang jajan gue yang ngga seberapa pada waktu itu. Tapi gue ngga keberatan sama apa yang gue korbankan demi apa yang gue dapatkan. Sepadan lah. Di warnet yang jaraknya sekitar 1KM dari rumah itulah gue menghabiskan uang jajan yang telah gue kumpulkan. Banyak permainan yang gue mainkan, ada beberapa jenis dan genre. Tapi gue bakal bahas 1 genre aja di post ini. Nama game tersebut adalah DoTA, sebuah game dengan genre MOBA atau Multiplayer Online Battle Arena. Dari kepanjangannya aja udah jelas ya

Insiden Hidup Mati

Seumur-umur, baru hari ini (18 November 2017, Dini hari) gue bisa menyaksikan sendiri detik kematian. Tepat di dekapan gue, di tangan gue, di hadapan mata kepala gue sendiri. Salah satu momen mencengangkan yang ngga bakalan bisa gue lupain. Sebagai pengingat betapa berharganya nyawa seorang manusia yang udah dititipkan oleh Sang Pemilik Seluruh Kehidupan. Rekaman kejadian masih sangat segar saat gue menulis catatan ini, segala yang ada di tempat kejadian perkara tadi bisa terbayang dengan jelas bahkan tanpa gue harus menutup mata. Saat doa terbaca dengan khidmat tanpa perlu gue komandoi, tanpa rencana, semoga-semoga mengucur deras mengisi seluruh ruangan dari setiap insan yang berada disana. Mengerubungi langit-langit. Kehidupan dan kematian berkolaborasi menghadirkan pertunjukan dramatis tanpa skenario yang sukses menyedot perhatian puluhan pasang mata. Jauh, jauh lebih mendebarkan dari yang pernah gue bayangkan.