Langsung ke konten utama

Kaleidosk Me

Selamat tahun baru 2014!!!



Well tahun 2013 adalah tahun transisi yang cukup penting buat gue. 6 bulan pertama di tahun itu gue cuma siswa jurusan multimedia di SMK swasta yang sama sekali ngga ada minat di pelajaran produktif gue dan 6 bulan kedua gue udh sukses ngelepas status siswa yang juga artinya gue udah siap buat berlayar di lautan lepas penuh ombak yang disebut kehidupan ini.


Semua orang di belahan bumi manapun pasti setuju kalo masa yang paling indah dan berkesan adalah masa sekolah. Iya kan? Hal yang paling garing juga bakal ngangenin saat kita nostalgia beberapa tahun kemudian. Hal garing aja ngangenin, gimana yang paling berkesan buat kita semisal asmara gitu. :')


Masa putih abu - abu is an unforgetable moment dalam hidup gue. 3 tahun yang melelahkan, 3 tahun yang sukses mencampur aduk emosi gue sebagai seorang remaja, 3 tahun yang berlalu tanpa gue sadari, tanpa bisa gue protes. Dan semua hal menyenangkan lainnya yang udah terekam sempurna di kepala gue.


Yah itulah waktu, dia pergi begitu cepat membawa banyak pertanyaan dan jawaban dalam waktu bersamaan. Siap ngga siap, siapa peduli? Karena
waktu ngga pernah minta ijin untuk sekedar berlalu pergi. Bahkan gue selalu sirik sama doraemon yang punya mesin waktu, walaupun ngga masuk akal tapi kalo aja gue punya itu mungkin gue bakal jadi orang paling bahagia di dunia.


Di 6 bulan pertama di tahun 2013 jadi 6 bulan krusial dalam hidup gue, iya karna gue harus ngelewatin serentetan ujian tulis maupun praktek yang ambil andil gede sama kumpulan angka subjektif diatas kertas gue.


Gue belajar? Pasti. Serius? Ngga juga. Gatau kenapa setiap ada ujian tulis gue selalu tenang. Bukan nya mau sombong atau apa tapi emang kalo masalah di atas kertas gue pasti lebih nguasain keadaan ketimbang langsung praktek


Cuma ujian praktek yang sanggup bikin gue nelen paracetamol, gue sendiri bingung kenapa gue bisa nyasar di jurusan macem multimedia gitu. Padahal gue anti sama yang nama nya seni rupa atau semacam nya. Nilai animasi, desain, sama editing video atau gambar gue juga selalu pas-pasan, ngga pernah lebih baik dari nilai kimia yang notabene pelajaran ngga penting buat jurusan gue. Tapi walaupun gue bisa dibilang salah jalan, gue selalu berusaha semaksimal mungkin jadi siswa multimedia. Demi tinta hitam terus berkibar di atas rapot gue pastinya.


Dengan perjuangan keras dan 'spesial', akhirnya dengan sangat bersyukur gue bisa melewati ujian praktek dan dapat nilai yang memuaskan. Itu lah nilai paling 'sportif' buat gue dan temen-temen gue. Dari 38 murid di kelas, margin nilai kami ngga terpaut terlalu jauh bahkan dari yang IQ nya salto sampe yang IQ melata sekalipun. Indah bukan?


Sampai akhirnya tiba waktu di wisuda. Saat medali dikalungkan di leher gue oleh wali kelas tercinta gue di saat itu juga gue udh menjabat predikat alumni. Dengan berat dan senang hati gue siap dan harus siap bertanggung jawab sama kehidupan gue setelah itu. Awal nya sih gue pikir gampang, tapi ternyata gue salah.


6 bulan kedua di tahun itu gue udah jadi pekerja. Kenapa gue ngga kuliah? Nanti bakal gue jabarin in another post yeh. Setelah lulus sekolah emang niat gue buat kerja, salah satu alesannya karna gue lulusan SMK yang emang diprogram buat lepas landas ke dunia kerja. Anw, Kerja itu susah, dari nyari sampai ngejalanin. Beruntunglah gue hidup di zaman instan yang informasi dengan gampang nya gue dapetin di internet. Ga kebayang kalo gue harus muterin kota bawa lusinan map. Fuhh...


Gue menutup tahun 2013 dengan banyak cerita di setiap nama, dengan banyak arti di setiap kejadian, dengan banyak kenangan di setiap pemberhentiaan, dan dengan banyak alasan untuk setiap jawaban. Jujur dulu gue ga punya resolusi apa pun untuk tahun 2013, tapi di tahun ini gue punya resolusi yang simpel tapi cukup sulit. Semoga aja bisa gue capai dan di awal tahun 2015 gue bisa nulis di blog ini tentang resolusi gue yang jadi kenyataan (amin).


Segitu aja rincian tahun 2013 gue yang biasa-biasa aja. Sebenernya masih banyak yang pengen gue tulis, tapi rincian ini kayanya udah cukup mewakili.
Thanks for reading.
K! See you when i see you.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beat Yourself.

Heloow~ Kemarin, tepatnya hari minggu gue abis ada pertemuan sama temen di komunitas gue. Wait... Komunitas? Iya buat yang belum tau, gue jadi salah satu volunteer di komunitas hijau di kota gue. Apa itu volunteer? Volunteer adalah sukarelawan, dia yang punya dedikasi terhadap suatu hal apapun itu dan mau mengerjakannya dengan sukarela tanpa   pamrih. Dia yang mau meluangkan waktu, tenaga, materi untuk kegiatan dengan ikhlas. Yaa, ehm, kaya gue gini. Cukup pengertian tentang volunteer, nanti gue dikira sombong lagi. Yang mau gue bahas disini adalah apa yang gue lakuin bareng mereka, maksud gue yang akan. Jadi kemarin itu kita ngebahas agenda untuk 3 bulan mendatang, Aksi apa aja yang bakal kita adakan untuk memperingati beberapa hari lingkungan kedepan. Seperti biasa, saat rapat berlangsung gue bersikap pasif. Gue emang kurang jago urusan ngomong dan jadi pusat perhatian di forum resmi kaya gitu. Tapi jangan salah ya, kalo disuruh ngomong depan gebetan sih gue u

Selenophile

Baiklah. 10 Agustus 2021 "Sepertinya memang sudah waktunya." Terbersit kata-kata itu di benakku sepulang dari kediaman Bapak Sekdes, awalnya aku kira kalimat itu hanya sekedar pemikiran yang spontan dan biasa. Seperti saat aku memikirkan bagaimana bisa seorang temanku sering datang terlambat padahal rumahnya dekat atau saat aku berencana meminta camilan di meja seorang rekan kerja untuk meredam lapar di sore hari . Aku melihat itu hanya pikiran biasa dan tidak memiliki arti apapun. Sore itu dalam perjalanan pulang berlatarkan matahari yang menggantung dan terus turun ke arah barat bumi. Sinarnya melemah seiring menit berlalu, aku merasakan waktu sangat cepat menyeret gelap muncul yang dimulai dari timur langit merembet perlahan memenuhi angkasa. Cahaya meredup sayup-sayup. Saat pertama aku tanpa sadar merapal harap agar gelap tidak menampakkan dirinya terlebih dahulu dan bisa menunggu lebih lama lagi, aku ingin lebih lama lagi, tolonglah.  Sebuah doa klise yang tidak mungkin

Turbulensi

Beberapa jam sebelum hari kemarin berakhir gue udah hampir collaps. Dengan sederet kejadian mengejutkan yang gue alamin sedari pagi sampe sore yang bisa bikin migrain. Kejadian berantai, maksud gue. Karena hal itu gue jadi ngga bisa melakukan hal ini. Karena hal ini ngga bisa gue lakukan, hal itu akhirnya ngga jadi. Sesuatu semacam itu, kalian pasti paham lah.   Kebanyakan manusia beruntung di hari kelahirannya, ya gue tau itu opini gue aja. Meskipun cuman opini tapi gue yakin banget, soalnya banyak temen/seseorang yang gue tau. Dari cerita yang gue denger dari mereka, ataupun dari yang gue tau. Hoki mereka seakan berlipat. Dan itu yang jadi patokan gue dalam menilai hari kelahiran. Hari yang beruntung.   Tapi semesta punya rencana lain buat gue. Selalu begitu, Tuhan Maha Mengejutkan.