Langsung ke konten utama

Caption Rizki

"Jangan terlalu serius Ki, belum tentu jadi kan? Coba liat banyak yang bertahun-tahun memadu kasih tapi kandas sebelum sampai tujuan." Ucapku disela obrolan via telpon pada malam hari tanggal 17 Februari 2018 kemarin. Sedikit saran dariku untuk kelanjutan kisahmu yang sudah lama ingin aku dengar. Sedari kita masih satu seragam dulu sampai sekarang baru ini aku mendapati bahwa telah ada perempuan beruntung tempat kau menambatkan pilihan. 

Lalu satu bulan setelahnya kabar itu tiba, rencana sekali seumur hidup yang jadi prioritas beberapa orang itu akhirnya aku dengar. Sedikit sedih, banyak bahagianya. Lebih banyak kagetnya sih. Masih banyak pertanyaan dan pembahasan yang harus kita bicarakan nanti, tapi aku simpan dulu semua itu pada hari yang sakral ini. Tidak ada yang lebih aku inginkan hari ini selain kebahagiaan kalian. Dimulai dari hari ini sampai tak terdefinisi. 


Untuk sahabatku yang beruntung. 

Seperti masih tidak percaya. Seseorang yang berdiri pada baris akhir dalam problematika romansa semasa remaja malah mendapatkan tiket melepas lajang lebih dulu dan dengan berani menantang penghulu. Sebuah keadaan yang terlalu sulit aku cerna sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun begitulah, setiap jengkal takdir memang unik, pun sudah aku ikrarkan berkali-kali kalo Tuhan memang Maha Mengejutkan. Untuk itulah kita hidup, demi melihat skenario yang sudah ia gariskan pada buku kehidupan masing-masing dari kita. Dengan berbagai elemen kejutan di antaranya. 

Sekali lagi selamat untukmu, dan keluargamu yang baru. 

Sekarang satu dari kita 'tumbang' dan pergi meniti level yang berada beberapa tingkat diatas. Selanjutnya siapa? Kalau aku sudah pasti urutan terakhir diantara kalian. Maaf bersungguh-sungguh mengatakannya. 

  • Windu, 31 Maret 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit Tentang Ujian

Hay, udah lama banget gue ngga update ini blog. Mungkin ada sekitar 3 bulan blog ini gue telantarin gitu aja. Iya gue ngelanggar komitmen yang udah gue buat saat pertama kali ngebikin blog ini. Tapi gue juga gatau kenapa dalam tempo 3 bulan belakangan gue sama sekali ngga punya ide buat nulis apapun disini. Huft. Memasuki pertengahan April cantik ini, bulan bersejarah buat gue dan semua orang yang udah pernah lulus dari SMA atau sederajat. You know why? Karena beberapa hari di bulan ini bakal terjadi ‘pertikaian’ antara murid dan beberapa lembar kertas, yang mereka katakan sebagai parameter 3 tahun lo di sekolah itu. Udah tau kan? Yup, Ujian Nasional (UN) tingkat SMA. Momok menyeramkan bagi sebagian murid, tanpa terkecuali gue (dulu). Suatu moment, yang selalu bisa menyulap si pemalas  jadi kutu buku, si murid berandal jadi alim, dan lain lain. Yahh walaupun temporer. Tapi gue serius, Ujian Nasional udah jadi magis tersendiri buat kebanyakan murid. Mereka menempuh...

Beat Yourself.

Heloow~ Kemarin, tepatnya hari minggu gue abis ada pertemuan sama temen di komunitas gue. Wait... Komunitas? Iya buat yang belum tau, gue jadi salah satu volunteer di komunitas hijau di kota gue. Apa itu volunteer? Volunteer adalah sukarelawan, dia yang punya dedikasi terhadap suatu hal apapun itu dan mau mengerjakannya dengan sukarela tanpa   pamrih. Dia yang mau meluangkan waktu, tenaga, materi untuk kegiatan dengan ikhlas. Yaa, ehm, kaya gue gini. Cukup pengertian tentang volunteer, nanti gue dikira sombong lagi. Yang mau gue bahas disini adalah apa yang gue lakuin bareng mereka, maksud gue yang akan. Jadi kemarin itu kita ngebahas agenda untuk 3 bulan mendatang, Aksi apa aja yang bakal kita adakan untuk memperingati beberapa hari lingkungan kedepan. Seperti biasa, saat rapat berlangsung gue bersikap pasif. Gue emang kurang jago urusan ngomong dan jadi pusat perhatian di forum resmi kaya gitu. Tapi jangan salah ya, kalo disuruh ngomong depan gebetan sih g...

Nandemonaiya

Jumat, 7 September 2018 Sedikit gundah sesaat setelah menerima agenda tambahan berupa penambahan waktu kerja tepat sebelum absen pulang. Bukan tidak sanggup, hanya menyesalkan nasib dari film yang sudah aku download hari itu. Sebagian dari mereka sudah aku beri jadwal putar di malam hari, tapi kenyataan memang seperti itu. Tanpa rencana dan tidak terduga pada beberapa kesempatan. Yasudahlah mau dikata apa lagi, atasan sudah menurunkan titah.   Komando bersifat mutlak, setidaknya untuk sekarang ini. Tapi kalau saja minggu depan intruksi ini muncul lagi, aku sudah bilang tidak janji bisa memenuhi. Pekerjaanku cukup mudah, hanya menjalankan fungsi pengawasan ke beberapa orang. Melihat mereka bekerja, mencatat sedikit banyak hal terkait pekerjaan. Mulai dari waktu pengerjaan juga hambatan. Tidak capek, tapi menguras waktu. Sebagai informasi tambahan, sebelumnya aku pernah bekerja lembur juga seperti saat ini. Waktu mulainya pun sama yaitu dari jam pulang. Perbedannya han...