Langsung ke konten utama

73/90

Keresahan paling minimal minggu ini disebabkan karena mencoba menerka apa yang seseorang pikirkan saat memutuskan berhenti mengikuti salah satu akun media sosial kita.

Tidak penting, tapi tetap mengganjal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nandemonaiya

Jumat, 7 September 2018 Sedikit gundah sesaat setelah menerima agenda tambahan berupa penambahan waktu kerja tepat sebelum absen pulang. Bukan tidak sanggup, hanya menyesalkan nasib dari film yang sudah aku download hari itu. Sebagian dari mereka sudah aku beri jadwal putar di malam hari, tapi kenyataan memang seperti itu. Tanpa rencana dan tidak terduga pada beberapa kesempatan. Yasudahlah mau dikata apa lagi, atasan sudah menurunkan titah.   Komando bersifat mutlak, setidaknya untuk sekarang ini. Tapi kalau saja minggu depan intruksi ini muncul lagi, aku sudah bilang tidak janji bisa memenuhi. Pekerjaanku cukup mudah, hanya menjalankan fungsi pengawasan ke beberapa orang. Melihat mereka bekerja, mencatat sedikit banyak hal terkait pekerjaan. Mulai dari waktu pengerjaan juga hambatan. Tidak capek, tapi menguras waktu. Sebagai informasi tambahan, sebelumnya aku pernah bekerja lembur juga seperti saat ini. Waktu mulainya pun sama yaitu dari jam pulang. Perbedannya han...

Sedikit Tentang Ujian

Hay, udah lama banget gue ngga update ini blog. Mungkin ada sekitar 3 bulan blog ini gue telantarin gitu aja. Iya gue ngelanggar komitmen yang udah gue buat saat pertama kali ngebikin blog ini. Tapi gue juga gatau kenapa dalam tempo 3 bulan belakangan gue sama sekali ngga punya ide buat nulis apapun disini. Huft. Memasuki pertengahan April cantik ini, bulan bersejarah buat gue dan semua orang yang udah pernah lulus dari SMA atau sederajat. You know why? Karena beberapa hari di bulan ini bakal terjadi ‘pertikaian’ antara murid dan beberapa lembar kertas, yang mereka katakan sebagai parameter 3 tahun lo di sekolah itu. Udah tau kan? Yup, Ujian Nasional (UN) tingkat SMA. Momok menyeramkan bagi sebagian murid, tanpa terkecuali gue (dulu). Suatu moment, yang selalu bisa menyulap si pemalas  jadi kutu buku, si murid berandal jadi alim, dan lain lain. Yahh walaupun temporer. Tapi gue serius, Ujian Nasional udah jadi magis tersendiri buat kebanyakan murid. Mereka menempuh...

Selenophile

Baiklah. 10 Agustus 2021 "Sepertinya memang sudah waktunya." Terbersit kata-kata itu di benakku sepulang dari kediaman Bapak Sekdes, awalnya aku kira kalimat itu hanya sekedar pemikiran yang spontan dan biasa. Seperti saat aku memikirkan bagaimana bisa seorang temanku sering datang terlambat padahal rumahnya dekat atau saat aku berencana meminta camilan di meja seorang rekan kerja untuk meredam lapar di sore hari . Aku melihat itu hanya pikiran biasa dan tidak memiliki arti apapun. Sore itu dalam perjalanan pulang berlatarkan matahari yang menggantung dan terus turun ke arah barat bumi. Sinarnya melemah seiring menit berlalu, aku merasakan waktu sangat cepat menyeret gelap muncul yang dimulai dari timur langit merembet perlahan memenuhi angkasa. Cahaya meredup sayup-sayup. Saat pertama aku tanpa sadar merapal harap agar gelap tidak menampakkan dirinya terlebih dahulu dan bisa menunggu lebih lama lagi, aku ingin lebih lama lagi, tolonglah.  Sebuah doa klise yang tidak mungkin ...