Langsung ke konten utama

Belogsepot nih!

Wah selamat hari blog nasional! Gile gue baru tau ternyata ada peringatan tahunan tentang blog. Maklum blogger amatiran yang semangat postingnya masih angin-anginan. Untung gue cek twttr tadi pagi.


Sebenernya gue lagi ga pengen nulis, tapi yahh berhubung sekarang ini hari yang bersejarah buat blog jadilah gue maksain buat posting. Tapi tenang aja, semaksa apapun tulisan gue. Tulisan ini bakal gue sortir senyaman mungkin kok.


Percaya atau engga, blog jadi salah satu program kerja kementerian Indonesia loh. Yang gue maksud menkominfo ya bukan menteri kehutanan. Buktinya udah jelas, dengan adanya hari blog nasional yang diperingatin setiap tanggal 27 Oktober. Dari yang gue searching, hari blog tahun 2014 ini jadi yang ke 4 sejak tahun 2010 diresmiin sama M. Nuh.


Oke cukup pembahasan secara umumnya, sekarang pembahasan secara khusus ya. Maksud gue apa itu blog dari kacamata gue. Dari pemikiran gue yang biasa aja ini. :3
Blogspot. Aplikasi web yang isi postingannya macem-macem sesuai dengan isi kepala yang punyanya ini udah masuk
radar bacaan gue dari gue masih pake celana biru. Dulu tuh ya jaman smp gue sering blog walking, maklum anak warnet. Ohya pas smp itu gue bener-bener kecanduan sama yang namanya internet dan tongkrongan wajib gue ya warung internet. Yaaoke gue akuin yang gue lakuin di warnet itu 80% maen game online, bukan bergaul lewat sosial media apalagi belajar. Jujur dulu gue salah satu gamer freak yang rela tidur makan di warnet bareng komplotan gue. Banyak cerita gue di warnet yang ga mungkin gue post sekarang. Kebanyakan sih cerita absurd gue and the gank. Next time lah bakal gue posting sebagian cerita itu. Hehe


Balik ke blog. Buat gue yang suka baca dan open minded, blog adalah suatu sarana yang berguna untuk menambah wawasan. Apapun bisa gue dapetin dari ribuan blog dengan ratusan jenis tema dan tersebar bebas di internet. Pengalaman, tips, trik, cerita fiksi, bahkan pelajaran yang sifatnya akademik. Dan dari mereka yang engga gue kenal sama sekali, gue juga bisa tau sedikit karakter cuma dari tulisan di blognya. Iya. Mereka yang humoris, serius, rentan galau, atau cerdas itu bisa kita terawang dari apa yang mereka posting.


Tapi dari banyak blog yang gue baca, pasti dong gue punya blogger favorit. Yang gue setia tunggu dan baca setiap dia punya posting terbaru. Yang selalu jadi inspirator gue buat ngeblog terus. Hahaha


Iya, mereka itu Raditya Dika sama Alit Susanto. Dua orang yang gue tau sukses dengan titel sebagai blogger. Gue satu dari ribuan viewers dan followers mereka. Ga perlu gue bahas lah kesuksesan apa aja yang udah mereka dapet. Karena emang banyak dan perlu post lain buat bahas kenapa gue pilih mereka sebagai blogger of my life gituu. Tapi gue belajar satu hal yang pasti dari mereka.


"Konsistensi"


Apapun yang lu inginkan, seberapa tinggi mimpi lu. Kalo lu engga bisa menjaga terus konsistensi dari hari ini buat menggapai itu. Lu boleh berhenti berharap dari sekarang. Karena apa, konsistensi itu kunci kita dalam membuka pintu yang disebut mimpi. Dan konsistensi itu suatu proses ke suatu jalan yang membawa kita ke akhir yang cerah. Itu satu hal yang gue temuin arti secara luasnya dalam hidup gue. Kalo arti secara sempit yaa, konsistensi buat terus blogging kaya mereka.


Intinya, blog adalah wadah. Untuk siapapun itu menuangkan aspirasi, gagasan, skill, dokumentasi dalam bentuk tulisan/post dan bisa di baca oleh semua orang. Mau itu berguna atau engga terserah lu. Dan sukses atau engganya seseorang dalam ngeblog cuma 1 kuncinya.


"Konsistensi"


Cukup dulu kali ya, next time gue update dan revisi lagi. :3
K! See you when i see you.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beat Yourself.

Heloow~ Kemarin, tepatnya hari minggu gue abis ada pertemuan sama temen di komunitas gue. Wait... Komunitas? Iya buat yang belum tau, gue jadi salah satu volunteer di komunitas hijau di kota gue. Apa itu volunteer? Volunteer adalah sukarelawan, dia yang punya dedikasi terhadap suatu hal apapun itu dan mau mengerjakannya dengan sukarela tanpa   pamrih. Dia yang mau meluangkan waktu, tenaga, materi untuk kegiatan dengan ikhlas. Yaa, ehm, kaya gue gini. Cukup pengertian tentang volunteer, nanti gue dikira sombong lagi. Yang mau gue bahas disini adalah apa yang gue lakuin bareng mereka, maksud gue yang akan. Jadi kemarin itu kita ngebahas agenda untuk 3 bulan mendatang, Aksi apa aja yang bakal kita adakan untuk memperingati beberapa hari lingkungan kedepan. Seperti biasa, saat rapat berlangsung gue bersikap pasif. Gue emang kurang jago urusan ngomong dan jadi pusat perhatian di forum resmi kaya gitu. Tapi jangan salah ya, kalo disuruh ngomong depan gebetan sih gue u

Selenophile

Baiklah. 10 Agustus 2021 "Sepertinya memang sudah waktunya." Terbersit kata-kata itu di benakku sepulang dari kediaman Bapak Sekdes, awalnya aku kira kalimat itu hanya sekedar pemikiran yang spontan dan biasa. Seperti saat aku memikirkan bagaimana bisa seorang temanku sering datang terlambat padahal rumahnya dekat atau saat aku berencana meminta camilan di meja seorang rekan kerja untuk meredam lapar di sore hari . Aku melihat itu hanya pikiran biasa dan tidak memiliki arti apapun. Sore itu dalam perjalanan pulang berlatarkan matahari yang menggantung dan terus turun ke arah barat bumi. Sinarnya melemah seiring menit berlalu, aku merasakan waktu sangat cepat menyeret gelap muncul yang dimulai dari timur langit merembet perlahan memenuhi angkasa. Cahaya meredup sayup-sayup. Saat pertama aku tanpa sadar merapal harap agar gelap tidak menampakkan dirinya terlebih dahulu dan bisa menunggu lebih lama lagi, aku ingin lebih lama lagi, tolonglah.  Sebuah doa klise yang tidak mungkin

Turbulensi

Beberapa jam sebelum hari kemarin berakhir gue udah hampir collaps. Dengan sederet kejadian mengejutkan yang gue alamin sedari pagi sampe sore yang bisa bikin migrain. Kejadian berantai, maksud gue. Karena hal itu gue jadi ngga bisa melakukan hal ini. Karena hal ini ngga bisa gue lakukan, hal itu akhirnya ngga jadi. Sesuatu semacam itu, kalian pasti paham lah.   Kebanyakan manusia beruntung di hari kelahirannya, ya gue tau itu opini gue aja. Meskipun cuman opini tapi gue yakin banget, soalnya banyak temen/seseorang yang gue tau. Dari cerita yang gue denger dari mereka, ataupun dari yang gue tau. Hoki mereka seakan berlipat. Dan itu yang jadi patokan gue dalam menilai hari kelahiran. Hari yang beruntung.   Tapi semesta punya rencana lain buat gue. Selalu begitu, Tuhan Maha Mengejutkan.