Siapa yang paling kuat yang akan menang, begitu kata mereka yang mengadopsi bunyi hukum rimba. Manusia barbar dari benua biru yang lebih menyukai pedang yang beradu ketimbang tangan yang bersatu. Tapi tak apa, semua itu hal biasa di saat itu. Kekuasaan yang perlu dibayar dengan mahal. Bukan dengan berpeti-peti emas, tapi sesuatu yang terdengar kurang pantas. Ratusan kepala yang ditebas dan ribuan bola mata yang terlepas. Banyaknya pertumpahan darah dan isi kepala yang tercecer di bumi itu membuatmu turun ke dunia. Keindahan yang keji, kalo aku boleh menyebutnya. Sebab pekerjaanmu yang mencekam dan tampak hitam. Memilah roh yang merupakan kehidupan lalu membunuh sisanya. Meskipun bertemankan kematian, parasmu tidak pernah menunjukan kegelisahan. Kebiasaan mengerikan. Biarpun begitu. Penampilanmu selalu mencengangkan. Menaiki pegasus atau unicorn, keduanya sama menakjubkan dan mengindahkanmu lebih lagi. Tunggangan mahal sempurna yang cocok jika harus dipadukan denganmu. Juga de
You choose the wrong site.